PALOPO,iNewsLutra.id - Aktivis perempuan Yertin Ratu menyoroti kinerja Pemerintah Kabupaten Luwu dalam penanganan bencana tanah longsor yang terjadi di Bastem Utara yang telah menelan lima korban jiwa.
Menurut Yertin, proses pencarian para korban harus didukung dengan berbagai fasilitas, termasuk mobil armada kebakaran untuk membantu menyiram tanah bekas longsoran.
Ia mengkritik pemerintah Kabupaten Luwu yang tidak menyediakan mobil pemadam kebakaran, sehingga terkesan tidak serius dalam penanganan bencana tersebut.
Dia sangat menyayangkan ketidakaktifan Ketua DPRD Luwu, yang juga merupakan putra asli Basse Sangtempe, untuk mengambil peran aktif dalam penanganan bencana.
"Meskipun Forkopimda Luwu hadir di hari pertama, namun faktanya di lapangan tidak sesuai dengan harapan, alasan jarak yang jauh sebagai kendala utama. Padahal, secara administratif, penanganan bencana ini adalah tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Luwu," katanya.
Yertin mengamati selama proses evakuasi korban, pemerintah kota Palopo dinilai lebih aktif terlibat, terutama kepala dinas sosial dan kepala badan penanggulangan bencana yang langsung turun ke lapangan.
"Kecamatan Basse Sangtempe Utara, sangat seksi jika berbicara proyek pembangunan akan tetapi sangat berbeda jika terjadi bencana seperti tanah longsor," ungkapnya.
Yertin menegaskan meskipun akses jalan merupakan jalan provinsi dan menjadi penghubung antar kabupaten, akan tetapi wilayah tersebut tetap masuk ke Kabupaten Luwu, sehingga Pemerintah Kabupaten Luwu harus memiliki peran yang lebih aktif dalam penanganan bencana ini.
Editor : Nasruddin