Luwu Utara Siapkan Seko jadi Penyuplai Pangan untuk IKN

Lutra.iNews.id - Kecamatan Seko, Kabupaten Luwu Utara akan menjadi kawasan pertumbuhan ekonomi baru.

Demikian diungkapkan Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, saat rapat kordinasi lintas sektor penyamaan persepsi tentang muatan substansi revisi rencana tata ruang wilayah (RTRW) Luwu Utara, di Command Center Kantor Bupati Luwu Utara.

Baca Juga

BLT di Luwu Utara Disalurkan

Meski RTRW ini bisa direvisi kedepannya, namun Indah Putri Indriani berharap RTRW ini bisa betul-betul memotret kebutuhan hingga tahun 2041.

Saat ini kata Indah, revisi untuk RTRW Provinsi Sulsel yang sudah masuk dalam tahap Perda.

Hal ini juga akan menjadi acuan Pemeritah Kabupaten (Pemkab) Luwu Utara untuk menyusun RTRW ini.

Baca Juga

Indah Ajak Masyarakat Galakkan Gerakan Sosial Selama Ramadan

"RPJMD Provinsi Sulsel tahun 2019-2023 kawasan pertumbuhan ekonomi baru itu ada di Kecamatan Seko," kata Indah.

Menurut Indah, hal ini sangat penting, mengingat salah satu isu strategis yakni pemenuhan kebutuhan pangan di ibukota negara yang baru.

"Termasuk juga kita maksimalkan secara spesifik untuk pemerataan infrastruktur seluruh kabupaten," imbuh Indah.

Baca Juga

Bupati Luwu Utara Imbau Pedagang Tak Timbun Stok Pangan

"Karena kaitannya menjadi penyaluran pangan terutama untuk beras, sayur-sayuran, holtikultura dan kebutuhan daging untuk ibu kota negara atau IKN," ujar Indah.

Indah menjelaskan, jika  melihat Kecamatan Seko dari peta, lokasinya berada di center of celebes. Secara koordinat betul-betul berada di tengah dan posisinya sangat strategis dan menghubungkan dua provinsi lainnya.

"Posisi Luwu Utara ini menarik dan punya potensi yang cukup besar," jelas Indah.

Baca Juga

Pemkab Luwu Utara Bakal Gelar Gerakan Pangan Murah di 12 Kecamatan

Sehingga kata bupati dua periode ini, dengan perhatian yang besar dan kemampuan, memberikan argumentasi yang kuat, didukung oleh evidence atau data pendukung.

"Saya yakin di dalam membangun daerah ini akan lebih mudah karena kolaborasi menjadi prasyarat dalam menutupi keterbatasan sumber daya kita," 

"Menjadi dapat kita wujudkan bukan hanya intervensi dari APBN tetapi juga dunia usaha mungkin tindak lanjut dengan proposal-proposal investasi yang akan dilirik oleh investor," pungkasnya.(*)
 

Editor : Nasruddin