get app
inews
Aa Text
Read Next : Kunjungi Pasar Lama Masamba, Abang Fauzi Diserbu Emak-emak

Kembalikan Kejayaan Jeruk di Lutra, IKA UNHAS Gandeng Balai Penelitian Jeruk dan Buah Tropika

Senin, 02 Januari 2023 | 15:02 WIB
header img
Penyerahan Bibit Jeruk Siam Kepada Petani Mitra Edufarm bersama IKA UNHAS dan Balitjestro, (Foto: Aksan Hidayat).

MASAMBA,iNewsLutra.id - Sebagai salah satu daerah di Sulawesi Selatan, Luwu Utara pernah menjadi sentra komoditi jeruk siam pada tahun 1980 sampai dengan tahun 2000.

Pada tahun tersebut, luas lahan kebun jeruk mencapai 23.500 hektar yang tersebar di dua kecamatan yakni kecamatan Malangke dan Malangke Barat.

"Komoditi jeruk siam ini pertama kali diperkenalkan oleh para petani Bugis dari Belawa Kabupaten Wajo dan terus berkembang karena mendapat minat yang sangat tinggi dari petani, dikarenakan hasil yang sangat menggiurkan," Kata Marsing salah satu petani dari Desa Waetuo Kecamatan Malangke Barat.

Hal senada juga diungkapkan Hadiawan, salah satu tokoh masyarakat Luwu Utara bahwa cerita manis jeruk siam terus dikenang oleh para petani di Malangke, petani jeruk hidup sejahtera kala itu.

"Dengan hasil panen yang cukup besar membuat produksi petani bisa menembus pasar kota Makassar bahkan sampai di kota-kota besar di Provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah," Ucap Hadiawan.

Ia juga menyebutkan bahwa jeruk siam yang dihasilkan petani di Luwu Utara melekat nama dengan brand “Jeruk Malangke”, bahkan sampai saat ini di beberapa mall di kota makassar masih menggunakan Brand “Jeruk Malangke” sebagai nama dari jeruk siam yang mereka jual, walaupun jeruk tersebut dihasilkan petani dari Sulawesi Barat maupun dari Sulawesi Tenggara.

Sementara itu, Ketua IKA UNHAS Bachtiar Manadjeng menuturkan jika kesuksesan petani dan cerita indah jeruk siam mulai meredup akhir tahun 90-an hingga awal tahun 2000-an, selain usia tanaman petani yang menua, petani yang melakukan penanaman ulang tidak lagi memperhatikan kualitas bibit, petani tidak lagi menanam bibit bersertfikat dengan mutu yang dijamin pemerintah.

"Selain bibit yang tidak berkualitas, serangan hama dan penyakit terhadap jeruk Siam semakin kompleks, terutama serangan penyakit batang diplodia dan phytophtora serta penyakit CVPDA yang disebabkan bakteri liberalobacter asiaticum," Terang Bachtiar Manadjeng, Senin (2/01/2023).

Untuk mengembalikan kembali kejayaan jeruk siam di Luwu Utara, IKA UNHAS bekerjasama dengan Balai penelitian Jeruk dan Buah Tropika (Balitjestro) Batu Malang Jawa timur melaksanakan edufarm jeruk siam.

"Berkat dukungan dari Balitjestro Batu Malang, sebanyak 1.500 bibit jeruk telah diserahkan kepada petani mitra edufarm," Ujar Bachtiar Manadjeng.

Kegiatan eduFarm berupa penanaman akan mulai dilakukan pada awal Januari 2023 yang tersebar di 3 Kecamatan di Luwu Utara, yakni Kecamatan Malangke Barat, Kecamatan Malangke dan Kecamatan Baebunta.

"Setiap petani memperoleh bibit 100 hingga 200 batang," Terangnya.

"Semoga eduFarm ini bisa menjadi kebun pendidikan yang bisa menjadi tempat belajar bersama dalam budidaya jeruk siam yang benar, karena dalam kebun eduFarm ini akan diterapkan Good Agriculture Practice (GAP) yang konsisten," Lanjut Bahtiar Manadjeng.

Editor : Nasruddin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut