PALOPO,iNewsLutra.id - Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sawerigading Kota Palopo, Sulawesi Selatan, Irsan Anugrah tak menampik jika rumah sakit yang dipimpinnya itu memiliki hutang namun ia menolak menyebut jumlah.
Menurutnya, seluruh rumah sakit memiliki hutang apalagi saat terjadi wabah pandemi covid -19 lalu. Kendati demikian pihaknya mengklaim jika kondisi keuangan mereka sangat sehat.
"Minta maaf saya nda mau sebut jumlahnya berapa yang jelas semua rumah sakit berutang," katanya.
Saat ditanya apakah hutang RSUD Sawerigading Palopo mencapai puluhan Milyar ia membantah namun tetap konsisten menolak menyebut angka.
"Nda segitu juga tapi yang jelas ada cuman saya nda bisa sebutkan karena kan sudah diperiksa BPK dan Inspektorat dan tidak ada masalah," kata Irsan, melalui telepon selulernya Jumat (2/6/2023) sore.
Sebagai Rumah Sakit Daerah, RSUD Sawerigading kerap mendapat suntikan dana APBD, kondisi ini pula membuat sejumlah pihak mengkalim berhak mendapat informasi mengenai pengelolaan keuangan menjadi penyebab munculnya hutang pinjaman.
Salah satu pemerhati korupsi di Kota Palopo mendesak agar RSUD Sawerigading melakukan transparansi pengelolaan keuangan sebagai pertanggung jawaban ke publik.
"Kami juga berhak mengetahui apalagi ini rumah sakit daerah. Seharusnya ini ada transparansi ke publik berdasarkan undang-undang 14 tahun 2018 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Ini jangan ditutupi. Yah kami berharap sekali Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia turun-turunlah ke Kota Palopo," kata Yertin.
Editor : Nasruddin