PALOPO,iNewsLutra.id - Debat kandidat kedua yang diselenggarakan oleh KPU Kota Palopo, Sulawesi Selatan, mendapat sorotan. Sejumlah pihak menilai acara tersebut jauh dari harapan, terutama terkait dengan kualitas pelayanan yang disediakan.
Para tamu undangan mengeluhkan suhu panas yang menyengat di dalam gedung selama debat berlangsung. Beberapa di antaranya terlihat mengayuh kipas tangan untuk mendapatkan udara segar untuk kenyamanan mereka. Hal ini membuat suasana debat terasa kurang kondusif dan mengganggu kenyamanan peserta acara.
Ironisnya, meskipun acara berlangsung dalam kondisi kurang ideal, pihak KPU Kota Palopo menolak memberikan informasi terkait anggaran yang digunakan untuk menyelenggarakan debat tersebut. Sekretaris KPU Kota Palopo yang dihubungi melalui WhatsApp memilih untuk tidak memberikan komentar terkait masalah ini.
Tidak hanya tamu undangan, sejumlah wartawan yang hadir juga mengungkapkan kekecewaan mereka. Banyak wartawan yang tidak mendapatkan ID card, meskipun dalam daftar absensi tercatat 30 nama yang seharusnya mendapatkan kartu identitas. Namun, KPU hanya menyiapkan 20 ID card untuk para jurnalis.
"Ini sangat memprihatinkan, KPU seakan tidak peduli dengan wartawan," ujar Fredy, seorang jurnalis yang hadir dalam acara tersebut.
Fredy menambahkan pelayanan KPU Kota Palopo sangat jauh dari semangat motto mereka, yaitu KPU Melayani.
Fredy meminta aparat penegak hukum untuk melakukan pemeriksaan terkait pengelolaan anggaran yang dilakukan oleh KPU Kota Palopo.
"Kami berharap aparat penegak hukum segera memeriksa laporan pertanggungjawaban yang diajukan KPU Kota Palopo. Kami tahu bahwa setiap undangan berdasarkan anggaran, namun ada beberapa kegiatan yang mencantumkan tanda tangan absensi tanpa ada anggaran," tambah Fredy.
Sementara itu, KPU Kota Palopo, Irwandi Djumardin, menyatakan tidak mengetahui secara teknis tentang pelaksanaan debat tersebut.
"Saya tidak tahu soal itu, Ibu Muti yang menangani semuanya," ujar Irwandi seusai acara.
Editor : Nasruddin