get app
inews
Aa Text
Read Next : Polisi Ungkap Identitas Jenazah Wanita Tanpa Busana, Korban Sempat Terekam CCTV

Wanita asal New England Terinfeksi Cacing Paru-paru Tikus setelah Liburan di Asia dan Hawaii

Rabu, 19 Februari 2025 | 21:36 WIB
header img
Dok.cacingparutukus.iNewsLutra.id/wdy

iNewsLutra.id – Seorang wanita berusia 30 tahun asal pesisir New England mengalami kondisi kesehatan yang memburuk setelah kembali dari liburan tiga minggu di Thailand, Jepang, dan Hawaii.

Awalnya, ia hanya merasakan kelelahan yang dianggapnya sebagai akibat jet-lag.

Namun, gejala yang dirasakannya segera berkembang menjadi lebih parah.

Setelah beberapa waktu, wanita tersebut mulai merasakan sensasi terbakar di kakinya, yang kemudian menyebar ke kaki bagian atas dan semakin menyakitkan saat disentuh.

Gejalanya semakin memburuk dengan adanya sakit kepala hebat dan sensasi terbakar yang menyebar ke tubuh dan lengannya.

Kondisi semakin mengkhawatirkan ketika ia terbangun dalam keadaan bingung, mengira bahwa ia harus kembali berkemas untuk liburan yang akan datang, dan kesulitan untuk disadarkan pada kenyataan.

Setelah dibawa ke Massachusetts General Hospital, para dokter akhirnya mendiagnosisnya dengan infeksi Angiostrongylus cantonensis, atau dikenal dengan cacing paru-paru tikus (rat lungworm). 

Infeksi ini menyerang otak dan menyebabkan meningitis eosinofilik, suatu kondisi yang dapat berakibat fatal jika tidak ditangani segera.

Melansir People, dokter yang merawat wanita tersebut menyelidiki aktivitasnya selama liburan dan menemukan bahwa ia sering berenang di laut serta mengonsumsi salad dan sushi di Hawaii. Wilayah tersebut merupakan daerah yang dikenal memiliki parasit cacing paru-paru tikus, yang bisa menginfeksi manusia.

Infeksi cacing paru-paru tikus dapat terjadi melalui beberapa cara, seperti mengonsumsi siput atau bekicot mentah atau setengah matang yang terinfeksi larva cacing, atau mengonsumsi sayuran dan buah yang terkontaminasi lendir siput atau bekicot.

Selain itu, mengonsumsi hewan seperti kepiting darat, udang air tawar, atau katak yang telah memakan siput terinfeksi juga dapat menjadi sumber infeksi.

Cacing ini memiliki siklus hidup yang kompleks, di mana tikus terinfeksi saat memakan siput yang mengandung larva cacing tersebut.

Larva cacing kemudian berkembang di paru-paru tikus, dan telur-telurnya dimuntahkan kembali lalu dimakan oleh tikus lain, yang memperpanjang siklus kehidupan parasit ini.

Setelah didiagnosis, wanita tersebut menjalani perawatan menggunakan obat steroid prednisone untuk menekan respons imun tubuh, serta obat antiparasit untuk membasmi cacing. Setelah menjalani perawatan selama enam hari, ia akhirnya diperbolehkan pulang dan melanjutkan pemulihan.

Editor : Nasruddin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut