LUTIM, iNewsLutra.id, - Tana Luwu, Sulawesi Selatan, menyimpan beragam keunikan dan estetika budaya.
Bahkan setiap tahunnya digelar pekan budaya jejak peradaban besi Luwu. Seperti yang berlangsung saat ini, Jumat (7/10/2022) malam.
Kegiatan yang dipusatkan di Gedung Serbaguna Sorowako, Kecamatan Nuha, Kabupaten Luwu Timur itu, terselip sebuah ritual adat nan sakral yakni Mattompang benda pusaka.
Ritual adat tersebut disaksikan langsung Datu Luwu, YM Andi Maradang Mackulau bersama permaisuri serta dewan adat lainnya.
Mattompang atau massossoro berarti mensucikan yang bermakna mencuci benda-benda pusaka.
Terlihat beberapa orang duduk bersila mengenakan baju adat, mattompang dengan dikelilingi kain berwarna putih yang bermakna persaudaraan.
Sekitar 30 benda-benda pusaka yang ditompang diantaranya pusaka keris Lamaradang milik Datu Luwu Andi Maradang Mackulau dan keris yang berbalut emas seberat setengah kilogram milik Pompessi Luwu.
Setelah ditompang dengan menggunakan air jeruk, pusaka tersebut langsung dibersihkan kemudian seorang pria dan perempuan mengenakan baju adat datang menghampiri lalu membawa benda pusaka tersebut dihadapan Datu Luwu untuk disentuh.
Ketua Panitia kegiatan, Musran Pasalo mengatakan, kegiatan Mattompang ini biasanya dilakukan saat acara adat namun kegiatan ini dilaksanakan Pompessi Luwu yang didirikan oleh Datu Luwu maka kita selip kegiatan Mattompang, ungkapnya.
"Sebanyak 30 benda pusaka ditompang, diantaranya, keris milik Datu Luwu dan Pompessi Luwu," ujarnya lagi.
Menurutnya, mattompang tersebut diartikan membersihkan benda-benda pusaka tana Luwu.
Untuk kegiatan pameran ini tambah Musran, dilaksanakan setiap tahun untuk mengangkat benda pusaka yang dimiliki tana Luwu.
Editor : Nasruddin
Artikel Terkait