iNewsLutra.id - Tuberkulosis (TBC) selama ini dikenal luas sebagai penyakit yang ditandai dengan batuk kronis.
Namun, menurut dokter spesialis paru dari Eka Hospital Bekasi, dr. Eric Hermansyah, TBC bisa hadir tanpa gejala batuk sama sekali.
Kondisi ini disebut sebagai TBC ekstrapulmonal, yakni TBC yang menyerang organ selain paru-paru.
"Kalau TBC-nya menyerang organ lain selain paru, itu disebut TBC luar paru atau TBC ekstrapulmonal. Gejalanya tergantung organ mana yang terinfeksi," jelas Eric, Selasa (20/5/2025).
TBC ekstrapulmonal dapat menyerang berbagai bagian tubuh, seperti kelenjar getah bening, tulang, hingga selaput otak.
Gejalanya pun beragam dan sering kali tidak menunjukkan tanda-tanda khas TBC, sehingga berisiko terlambat terdiagnosis.
Salah satu bentuk TBC luar paru adalah TBC kelenjar, yang biasanya muncul sebagai benjolan di leher atau area kelenjar getah bening lain.
Benjolan ini tidak terasa nyeri, namun terus membesar dan tak kunjung sembuh. Banyak pasien keliru menganggapnya sebagai pembengkakan biasa.
Jenis lain adalah TBC tulang, yang ditandai dengan nyeri tulang menetap, terutama di tulang belakang. Bila tidak segera ditangani, kondisi ini dapat menyebabkan kelumpuhan.
Sementara itu, TBC selaput otak atau meningitis TBC menjadi bentuk paling berat. Gejalanya meliputi sakit kepala terus-menerus, muntah, kejang, dan penurunan kesadaran.
Karena menyerang sistem saraf pusat, TBC ini membutuhkan penanganan intensif.
Eric menjelaskan bahwa TBC disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang menyebar melalui udara dan umumnya menyerang paru-paru terlebih dahulu.
Namun, pada individu dengan daya tahan tubuh lemah, bakteri dapat menyebar ke organ lain melalui aliran darah atau sistem limfatik.
"Jadi meskipun awalnya dari paru, bakteri ini bisa 'berkelana' ke tempat lain. Dan di sana ia menimbulkan gejala yang sama sekali tidak terkait batuk," terang Eric.
Karena gejalanya yang tidak khas dan menyerupai penyakit lain, diagnosis TBC ekstrapulmonal sering kali memerlukan pemeriksaan lanjutan seperti biopsi, CT scan, MRI, atau analisis cairan tubuh.
Meskipun gejalanya tidak melibatkan batuk, penularan TBC tetap hanya terjadi melalui penderita TBC paru aktif yang menyebarkan bakteri lewat udara.
Untuk itu, Eric mengimbau masyarakat agar tidak mengabaikan gejala mencurigakan meski tanpa batuk.
"Jangan menunggu batuk datang dulu untuk curiga TBC, karena kadang, justru TBC datang tanpa batuk sama sekali," pungkasnya. (*/wdy)
Editor : Nasruddin
Artikel Terkait