Tumpukan Sampah Di Perumahan Bukit Lewadang Dibiarkan Sebulan, Warga Keluhkan Kondisi Tidak Sehat

Nasruddin
Tumpukan sampah timbulkan bau menyengat. Foto: iNewsLutra/kembar.

PALOPO,iNewsLutra.id - Pengelolaan sampah di Kota Palopo, Sulawesi Selatan, mendapat sorotan tajam dari masyarakat. Proses pengangkutan sampah oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang tidak merata menjadi masalah utama. Kondisi ini berdampak langsung pada kebersihan dan kenyamanan warga, terutama di sejumlah wilayah di pusat kota.

Beberapa ruas jalan utama di Kota Palopo kini digunakan sebagai tempat pembuangan sementara (TPS), sementara tumpukan sampah di area perumahan mulai mengeluarkan bau tidak sedap.

Salah satu area yang paling terdampak adalah Perumahan Bukit Lewadang, Kelurahan Purangi, Kecamatan Sendana, di mana bak sampah telah penuh dan tidak terangkut selama hampir sebulan.

Akibatnya, sampah yang menumpuk mengeluarkan bau menyengat yang sangat mengganggu. Kondisi ini memicu keresahan warga, yang khawatir akan dampak kesehatan akibat pembiaran yang begitu lama.

Pj Wali Kota Palopo menyatakan pihaknya telah memberikan instruksi kepada instansi terkait untuk segera menangani masalah tersebut.

"Saya sudah perintahkan ke Dinas terkait untuk sampah masyarakat, dimana titiknya nanti saya sampaikan ke dinas terkait," kata Firmanza saat dikonfirmasi di ruang pertemuan Kantor Wali Kota Palopo. Kamis (14/11/2024).

Untuk diketahui, buruknya pengelolaan sampah di Kota Palopo bermula dari pengungkapan dugaan korupsi pengadaan armada mobil sampah. Kondisi membuat sejumlah armada pengangkutan tidak beroperasi karena dijadikan barang bukti oleh pihak kejaksaan.

"17 mobil armada yang kita miliki, hanya ada 7 yang beroperasi, 5 unit sementara dijadikan alat bukti kejaksaan selebihnya mengalami kerusakan," kata Emil Nugraha, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Palopo saat ditemui diruang kerjanya beberapa waktu lalu.

Emil merinci untuk produksi sampah setiap 1 orang mencapai 0,5 kg, jika dikalkulasi dengan 180 penduduk maka volume sampah mencapai 90 ton perhari. 

Dengan terbatasnya jumlah mobil armada pihak DLH Kota Palopo hanya mampu mengangkut 10 ton sampah per hari.

Untuk mengantisipasi tumpukan sampah di Kota Palopo, dinas lingkungan hidup terus memaksimalkan seluruh potensi yang dimiliki.

"Kita akan memaksimalkan personil dan seluruh kendaraan pengangkutan," katanya.

Editor : Nasruddin

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network