iNewsLutra.id - Berjalan kaki merupakan aktivitas sederhana yang membawa banyak manfaat bagi kesehatan fisik dan mental.
Namun, apakah jalan cepat lebih baik daripada jalan lambat?
Jalan Cepat: Meningkatkan Metabolisme dan Kebugaran
Jalan cepat termasuk olahraga aerobik berintensitas sedang yang dapat meningkatkan detak jantung dan membuat tubuh berkeringat. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), berjalan cepat secara rutin membantu sirkulasi darah, menurunkan tekanan darah, serta mengurangi kadar kolesterol jahat.
Studi dari Harvard T.H. Chan School of Public Health juga menyebutkan bahwa berjalan cepat efektif dalam mengelola berat badan karena meningkatkan metabolisme dan membantu pembakaran lebih banyak kalori serta lemak. Selain itu, olahraga ini juga memperkuat otot tubuh bagian bawah dan meningkatkan daya tahan fisik.
Jalan Lambat: Pembakaran Lemak dan Relaksasi Mental
Di sisi lain, berjalan lambat lebih efektif dalam membakar lemak. Studi menunjukkan bahwa berjalan dengan kecepatan sekitar 3,2 mil per jam lebih banyak mengandalkan pembakaran lemak dibandingkan glukosa sebagai sumber energi.
Selain itu, berjalan lambat juga memiliki manfaat untuk kesehatan paru-paru, meningkatkan kapasitas oksigen tubuh, serta membantu melepaskan hormon kebahagiaan seperti endorfin, dopamin, serotonin, dan oksitosin. Hormon-hormon ini berperan dalam meningkatkan suasana hati dan mengurangi risiko stres serta depresi.
Baik jalan cepat maupun jalan lambat memiliki manfaatnya masing-masing. Jika ingin meningkatkan kebugaran dan metabolisme, jalan cepat bisa menjadi pilihan utama. Namun, jika tujuan Anda adalah membakar lebih banyak lemak dan mendapatkan manfaat relaksasi mental, berjalan lambat bisa menjadi alternatif yang lebih efektif.
Editor : Nasruddin
Artikel Terkait