Muncul Diabetes Tipe 5: Bukan karena Kegemukan, Tapi Kurang Gizi Kronis

wdy
diabetes,iNewsLutra.id

iNewsLutra.id - Dunia medis kembali dihadapkan pada temuan baru dalam spektrum penyakit diabetes. Setelah dikenal empat jenis utama diabetes tipe 1, tipe 2, gestasional, dan prediabetes kini muncul jenis kelima yang tak kalah mengkhawatirkan: diabetes tipe 5, penyakit kronis yang ternyata dipicu bukan oleh obesitas, melainkan oleh malnutrisi kronis.

Hal ini disampaikan oleh Spesialis Penyakit Dalam, dr. Ahmad Akbar, Sp.PD dalam siaran resmi Kementerian Kesehatan RI melalui kanal YouTube pada Jumat (9/5/2025). Ia menegaskan, paradigma bahwa diabetes selalu berkaitan dengan kelebihan berat badan dan pola makan berlebihan kini mulai bergeser.

“Biasanya kalau kita bicara diabetes, yang terbayang adalah tubuh gemuk, pola makan tinggi gula, dan gaya hidup serba manis. Tapi sekarang, kita juga melihat banyak kasus yang muncul justru di kalangan remaja dan dewasa muda dengan tubuh kurus akibat kurang gizi kronis,” ujar dr. Ahmad.

Berbeda dengan diabetes tipe 1 yang dipicu oleh kerusakan sel beta pankreas karena autoimun, diabetes tipe 5 terjadi akibat kekurangan insulin yang disebabkan oleh kondisi malnutrisi jangka panjang. Malnutrisi tersebut bahkan dapat memicu pankreatitis atau peradangan pankreas yang berujung pada pengerasan (fibrosis) pankreas.

“Indikator seseorang mengalami malnutrisi salah satunya adalah jika Indeks Massa Tubuh (IMT) berada di bawah 18,5. Ketika tubuh kekurangan protein dan energi secara terus-menerus, sel-sel pankreas bisa mengalami atrofi dan tak mampu memproduksi insulin secara optimal,” jelasnya.

Gejala yang timbul dari diabetes tipe 5 tak jauh berbeda dari jenis lainnya: penderita akan mengalami haus berlebihan, sering buang air kecil, mudah lapar, kesemutan, dan penglihatan yang kabur. Untuk memastikan diagnosis, pemeriksaan kadar HbA1c, gula darah puasa, serta kadar insulin menjadi langkah utama.

Meski diabetes tipe 5 tergolong baru, pencegahannya tidak berbeda jauh dengan jenis lain. Pola hidup sehat dan nutrisi seimbang tetap menjadi kunci utama. “Pencegahan terbaik adalah dengan memperhatikan asupan gizi sejak usia dini, terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupan anak,” tegas dr. Ahmad.

Ia juga mengingatkan pentingnya olahraga rutin, pengurangan konsumsi gula, serta pengelolaan stres yang baik sebagai bagian dari upaya mencegah segala bentuk diabetes, baik karena obesitas maupun karena kekurangan gizi.

Editor : Nasruddin

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network