Mahasiswa Palopo Sebut ada 14 Pasal Krusial dalam RKUHP

PALOPO, iNews.id - Sejumlah mahasiswa di Kota Palopo, menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Walikota Palopo, Kelurahan Tompotikka, Kecamatan Wara, Kota Palopo.
Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Rakyat itu, menolak Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP).
Demonstran menilai banyak pasal dalam RKUHP yang anti demokrasi.
Dalam aksinya, para mahasiswa menutup jalan dan membakar ban di depan Kantor Wali Kota Palopo, Selasa 19 Juli 2022.
Tidak hanya itu, mereka juga membawa spanduk yang bertuliskan penolakan terhadap RKUHP ini.
Salah satunya yakni, Daripada RKUHP yang disahkan mendung hubungan kita.
Para mahasiswa juga membawa keranda mayat yang bertuliskan RKUHP sebagai simbol matinya demokrasi.
Jenderal lapangan aksi, Mahliga Nurlan mengatakan pihaknya membawa dua poin tuntutan yang menjadi grand issue.
"Pertama yakni mendesak pemerintah dan DPR untuk segera menghapus 9 pasal yang bermasalah dalam RKUHP," katanya.
"Mendesak pemerintah dan DPR untuk membahas pasal-pasal bermasalah lainnya di luar 14 pasal krusial," jelas Nurlan.
Editor : Nasruddin