"Penurunan Prevalensi Stunting di Kota Palopo ada penurunan sebesar 4,7% dari Tahun 2021 sebanyak 28,5% dari hasil E-PPGBM Tahun 2023 Prevalensi Stunting 2% angkanya 228 kasus," ungkapnya.
Ia berharap pendampingan Bapak dan Bunda Asuh agar berkomitmen mendampingi anak-anak asuh secara berkelanjutan memberikan perhatian penuh, baik melalui intervensi spesifik maupun intervensi sensitif sebagai langkah kunci dalam memastikan anak-anak tumbuh kembang secara sehat dan optimal.
"Saya berharap bukan hanya fokus menangani penderita stunting tapi kita juga melakukan pencegahan mulai dari kehamilan ibu sampai dengan kelahiran. Semoga upaya-upaya ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan dalam penurunan prevalensi stunting di Kota Palopo pada tahun 2023 dan menuju mencapai target nasional pada tahun 2024," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas (Kadis) PP&KB Kota Palopo, Samsil, mengungkapkan kegiatan pendampingan Bapak dan Bunda Asuh telah memberikan hasil yang signifikan dalam penurunan angka stunting di Kota Palopo.
"Kegiatan ini kita lanjutkan semoga berikutnya dengan selesainya pemberian asupan makanan bapak dan bunda asuh selama tiga bulan bisa keberhasilannya lebih meningkat lagi dibanding yang kemarin. Terdapat beberapa kelurahan yang sudah mengalami penurunan yang signifikan dan ada juga yang sudah zero stunting," katanya.
Samsil menambahkan saat ini penurunan angka stunting sebesar 63 kasus yang sembuh.
Editor : Nasruddin