get app
inews
Aa Read Next : Relawan Andalan dan AAS Community Salurkan 60 Ton Bantuan untuk Korban Banjir di Luwu

Kematian sebagai Keniscayaan: Apa Aktivitas Orang yang Telah Meninggal Menurut Ajaran Islam?

Jum'at, 15 Desember 2023 | 22:58 WIB
header img
Ilustrasi (Foto: iNews.id/Reuters).

JAKARTA, iNewsutra.id - Kematian merupakan suatu kenyataan yang tak terhindarkan bagi setiap individu. Namun, apa yang menanti seseorang setelah meninggal dunia? Setiap makhluk hidup, termasuk manusia, pasti akan menghadapi kematian, sebuah hak yang pasti akan terjadi. Namun, waktu kematian tetap menjadi rahasia Ilahi yang tak diketahui oleh siapapun.

Allah SWT dalam Al-Quran, Surat Al-Ankabut ayat 57, menyatakan bahwa setiap jiwa akan merasakan mati, dan akhirnya, semua akan kembali kepada-Nya (Al-'Ankabut: 57). Dalam ajaran Islam, orang yang telah meninggal diyakini beralih dari dunia ke alam barzah sebelum dibangkitkan pada hari kiamat untuk dihisab atas amal perbuatannya. Setelah meninggalkan dunia fana, orang yang telah meninggal menantikan hari kiamat dan dikumpulkan di Padang Mahsyar. Namun, apa aktivitas manusia yang telah meninggal?

Menurut "Ritual dan Tradisi Islam Jawa" karya KH Muhammad Sholikin, roh dan jasad orang yang telah meninggal saling bertemu dan menceritakan pengalaman di dunia serta keadaan ketika mereka masih hidup. Di dalam kubur, mereka juga melihat tempat yang akan dihuni setelah dibangkitkan. Amal saleh membawa seseorang ke surga, sementara dosa dan amal buruk membawa ke neraka.

Rasulullah SAW dalam hadisnya menjelaskan bahwa setiap hari kubur akan menunjukkan tempat seseorang pada pagi dan sore hari. Jika termasuk penghuni surga, surga akan diperlihatkan, dan jika termasuk penghuni neraka, neraka akan terlihat. Bersamaan dengan itu, ada suara yang berseru, menunjukkan tempat kembali di hari kiamat. Dengan demikian, manusia mengetahui penempatannya berdasarkan amal perbuatannya di dunia saat berada di dalam kubur.

Dalam sebuah hadis, kubur berseru kepada manusia setiap hari sebagai rumah kesendirian dan kesedihan, tempat kalajengking dan ular. Ini merupakan ujian bagi kaum mukmin saat menghadapi malaikat maut, pertanyaan Munkar dan Nakir, serta saat menghadapi hisab di hari kiamat. Ini meneguhkan hati kaum mukmin dalam menghadapi perjalanan menuju kehidupan sesudah mati dalam konsep Islam.

Ditemui oleh Dua Malaikat: Pengalaman Kaum Mukmin dalam Menghadapi Kematian

Allah memberikan kekuatan kepada kaum mukmin dengan menyuguhkan pertemuan mereka dengan dua malaikat dalam tiga konteks penting:

Peliharaan dari Kekafiran dan Istiqamah dalam Bertauhid: Kaum mukmin dipertahankan dari kekafiran dan diberikan taufik serta keteguhan dalam memegang tauhid. Sehingga, saat roh mereka dicabut, mereka tetap berada dalam pangkuan Islam.

Ucapan Selamat dari Malaikat sebagai Rahmat Allah: Malaikat memberikan selamat kepada mereka sebagai tanda mendapat rahmat Allah. Keberuntungan ini mencakup perlindungan dan keberkahan dalam kehidupan setelah mati.

Melihat Tempat di Surga: Kaum mukmin diberi kesempatan melihat tempat mereka di surga, menjadikan kuburan sebagai kebun surga. Ini merupakan bentuk janji Allah terhadap orang-orang beriman.

Menurut Ibnu Qayyim, roh manusia setelah dicabut terbagi menjadi dua: roh yang merasakan kenikmatan dan roh yang mendapat siksa. Ruh yang merasakan siksa tidak dapat kembali dan bertemu dengan jasadnya, sementara yang merasakan kenikmatan diberikan waktu untuk kembali.

Ruh dan jasad saling bertemu, bercerita tentang pengalaman di dunia, dan keadaan saat mereka masih hidup. Hadits shahih, seperti yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, menggambarkan perjalanan roh manusia setelah kematian. Rasulullah Saw. mengajarkan doa perlindungan dari azab kubur, memperkuat keyakinan akan malaikat yang menyambut roh dengan kain dan wewangian surga.

Sebagai pelengkap, Al-Quran dalam Surat Al-Fajr ayat 27-30 menggambarkan momen ketika malaikat turun kepada jiwa yang baik, membawa kain kafan dan wewangian surga. Malaikat maut pun memberikan kabar gembira kepada jiwa yang akan kembali kepada Allah dengan rida-Nya, sesuai firman-Nya dalam ayat tersebut.

Editor : Nasruddin

Follow Berita iNews Lutra di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut