Setelah sampai di Pangkep Oksen Bija kemudian meminta sopir berhenti untuk membeli air mineral dan rokok di swalayan. Saat itu, sang sopir keluar dari kabin dengan membanting pintu.
"Saya pun diam, namun didalam hati saya pastikan dia masih marah karena saya ketok kepalanya tapi itu tidak ada niat sama sekali, ini hanya gerakan refleks saja," katanya.
Setiba di Bojo kata Oksen Bija, ia kemudian mengajak sopir makan akan tetapi ditolak dengan nada kesal.
"Saya bilang kalau kamu masih marah dan tatapan mu kosong seperti itu, biar saya yang bawa mobil dan kamu duduk dibelakang, hingga akhirnya saya pun mengambil alih mengemudi mobil sampai di Malili." Ungkapnya.
"Sekali lagi saya nda ada niat untuk marah sama dia, itu refleks saja karena saya kaget kenapa jalur yang dilalui sempit," tutupnya.
Sementara itu, Dewa Made membantah pernyataan tersebut. Ia mengatakan saat perjalanan dari Makassar ke Luwu Timur ia mengaku sempat bingung dalam perjalanan karena lupa jalur setelah sebelumnya sempat berbelok ke arah kanan.
"Saya tidak tau di daerah mana saya belok kanan, dan diperjalanan pak kadis bangun dan bertanya di daerah mana ini, saya hanya diam karena saya nda tahu daerah mana lalu beliau minta belik arah dengan nada marah," katanya.
Saat itu, Dewa Made memutar mobil yang dikendalikannya secara tiba-tiba ia mengaku ditonjok di dekat telinga, meski menahan sakit ia mengaku masih tetap dimaki dengan kata tak pantas.
"Beliau marah-marah lalu mengatakan kamu bodoh," katanya.
Setiba di wilayah Bojo, Dewa Made diminta berhenti oleh Oksen Bija untuk beristirahat. Saat itu, Oksen Bija berjalan menuju toilet lalu kembali dan manawarkan untuk makan mie kuah.
"Saya hanya jawab tidak pak, kita saja makan, lalu dia kembali mengatakan ada kah masalah mu sama saya, marah ko kah gara-gara saya tegur tadi. Saya kemudian menjawab nda pak, kemudian dia menjawab kalau ada masalah mu sama saya kita singel saja (ajak adu jotos)." Ungkap Dewa Made.
Saat itu, Oksen Bija kata Dewa Made kemudian mengambil alih kemudi.
"Ketika di perbatasan Palopo tepatnya di SPBU pak Kadis berhenti, lalu turun dari mobil dan menuju toliet, seketika itu juga saya turun dari mobil dan mengambil tas lalu menahan mobil bus pulang ke rumah." Ungkapnya.
Hingga kini Dewa Made belum menempuh jalur hukum, kendati demikian ia mengaku sudah menyampaikan kejadian itu ke Bupati Luwu Timur namun belum ada tanggapan.
Dewa Made juga mengaku belum menerima permohonan maaf dan saat ini ia sudah mengundurkan diri dari pekerjaannya itu.
Editor : Nasruddin
Artikel Terkait