JAKARTA, iNewsLutra.id - Mungkin masih banyak yang tidak mengetahui sejarah meniup terompet. Padahal, meniup terompet saat malam pergantian tahun kini menjadi tradisi hampir seluruh dunia. Indonesia sendiri, tanpa bunyi terompet dianggap kurang meriah dan semarak.
Sejarah meniup terompet tahun baru
Untuk diketahui meniup terompet merupakan salah satu tradisi umat Yahudi yang dilakukan saat malam pergantian tahun di bulan Tisyri.
Bagi umat yahudi Tisyri adalah bulan ke tujuh pada kelender penanggalan keagaamaan yahudi dan bulan pertama dalam sistem penanggalan sipil Tahun baru Yahudi dan biasanya bertepatan bulan September atau Oktober kalender Masehi.
Umat Yahudi menggelar perayaan atau biasa disebut sebagai Rosh Hashanah saat malam pergantian tahun tersebut. Menjelang Rosh Hashanah, terompet shofar akan berbunyi Sinagoge, terompet tersebut terbuat dari domba jantan.
Rosh Hashanah dalam kitab Taurat dijelaskan sebagai Yom Teru'ah atau hari bersuara (Shofar). Bunyi terompet ini bertujuan memanggil orang-orang Yahudi untuk melaksanakan ibadah. Selain itu, suara shofar merupakan seruan meminta ampun dan bertobat dari dosa. Untuk itu, umat Yahudi memulai sepuluh hari pertobatan lalu diakhiri dengan Yom Kippur atau hari pendamaian saat pergantian tahun.
Editor : Nasruddin
Artikel Terkait