LUTIM,iNewsLutra.id - Ratusan pengusaha Pertamini Shop atau Pertashop yang tersebar diberbagai daerah di Sulawesi Selatan bangkrut karena kalah saing dengan menjamurnya usaha Pertamini dan pedagang eceran botolan.
Salah satu pengusaha pertashop asal Desa Kelena Kiri, Kecamatan Mangkutana, Kabupaten Luwu Timur mengaku jika usahanya tersebut bangkrut sejak dua tahun terakhir. Kondisi ini terjadi akibat adanya perbedaan harga mencolok antara pertashop dan Pertamini maupun pengencer botolan.
"Kami tidak mampu bersaing karena ada perbedaan harga mencolok," ujar Cahaya. Kamis, 10/8/2023)
Cahaya menceritakan, usaha pertashop dirintis dari hasil meminjam uang dari saudaranya untuk membuat bangunan, selanjutnya ia mengambil modal dari bank untuk membeli mesin pengisian sebesar Rp 200 juta dengan jaminan sertifikat rumah.
Namun seiring berjalannya waktu usahanya tersebut tak bisa berkembang hingga akhirnya bangkrut dan terpaksa ditutup.
"Sudah dua tahun tidak jalan tapi cicilan jalan terus jadi kemarin itu sudah ada surat dari pihak Bank mau menyita dan melelang rumah saya karena cicilan mandek," ungkap Cahaya ke Redaksi iNewsLutra.
Cahaya berharap, pihak Pertamina memberikan solusi agar rumahnya yang dijadikan jaminan tidak menjadi korban.
"Kalau disita mau tinggal dimana lagi," ungkapnya.
Dari hasil pemantauan, nampak mesin pengisian BBM milik Cahaya Pertashop kini rapuh dan berkarat diduga akibat tak pernah terpakai sementara sebagian bangunan yang belum selesai masa pengerjaannya juga terbengkalai.
Editor : Nasruddin
Artikel Terkait