PALOPO,iNewsLutra.id - Sejarah Tanah Luwu memiliki akar yang mendalam, jauh sebelum pemerintahan Hindia Belanda, sebagai kerajaan yang menguasai Kolaka dan Poso di Sulawesi dengan nama La Galigo dan Sawerigading. Dianggap sebagai kerajaan tertua di Sulawesi, Luwu menjadi cikal bakal bagi raja-raja di pulau tersebut.
Pentingnya Luwu dalam sejarah Sulawesi tercermin pada peristiwa heroik pada 23 Januari 1946, yang kini diperingati setiap tahun sebagai hari perlawanan Rakyat Luwu.
Meskipun generasi saat ini tidak terlibat langsung pada masa itu, mantan Wakil Wali Kota Palopo, Achmad Syarifuddin Daud, menyatakan bahwa momen tersebut memberikan makna yang sangat besar bagi masyarakat Luwu.
Dengan berjalan sudah 78 tahun, peringatan hari perlawanan Rakyat Luwu tetap diabadikan oleh generasi baru, menunjukkan keberlanjutan makna dan warisan sejarah yang masih relevan dalam kehidupan mereka.
"Kita harus bersyukur dan menghargai perjuangan dan pengorbanan masa lampau, karena melalui usaha mereka, kita kini menikmati warisan yang berharga dan dapat hidup di salah satu daerah strategis di Pulau Sulawesi," ujar pria yang akrab degan sapaan Ome tersebut.
Editor : Nasruddin
Artikel Terkait