"Idealnya, PDAM Palopo harus dievaluasi terlebih dahulu dalam memenuhi kebutuhan air masyarakat, karena selama ini banyak keluhan terkait pelayanan yang kurang memuaskan," ujar Aprianto.
Apri sapaan akrab Aprianto ikut menyoroti rencana beban pinjaman ke pelanggan menunjukkan adanya mismanajemen di perusahaan tersebut.
Aprianto mendorong Pemerintah Kota Palopo sebagai pemilik BUMD untuk lebih memantau penyelenggaraan perusahaan, mengingat rencana kerja dan anggaran perusahaan setiap tahun harus disetujui oleh Pemerintah Kota.
Belakangan ini, sejumlah pelanggan PAM Tirta Mangkaluku mengeluhkan pelayanan yang jauh dari memuaskan.
"Tidak ada gunanya ini PDAM. Setiap malam mengadang tunggu air mengalir. Setiap kali mengadu, hanya disuruh bersabar, sementara pembayaran tidak bersabar. Meskipun ada penampungan dan mesin air tapi apa mau ditampung," kata Hamka, warga asal Malatunrung.
Akibat buruknya pelayanan, beberapa pelanggan mulai menuntut kompensasi atas ketidaknyamanan ini, terutama karena mereka masih harus membayar iuran bulanan meskipun tidak mendapatkan layanan distribusi air yang memadai.
Editor : Nasruddin
Artikel Terkait