"Bestana adalah kolaborasi luar biasa untuk mengantisipasi dan menyiapkan warga agar siap siaga terhadap bencana, melibatkan pemerintah daerah dan masyarakat," ujar Andi Baso.
Ia mengungkapkan BPBD akan segera membentuk desa-desa yang masuk dalam kategori kawasan rawan bencana, melibatkan pemuda sebagai relawan tanggap bencana.
"Kami akan segera mengoordinasikan kawasan rawan bencana dan melibatkan pemuda sebagai relawan tanggap bencana," jelasnya.
Usman Alwi Ansar dari Pos Unit SAR Luwu Utara, mewakili Basarnas Sulawesi Selatan, berharap masyarakat dapat menjadi garda terdepan dalam kesiapsiagaan bencana dan upaya pencegahan.
"Semoga masyarakat bisa mengimplementasikan ilmu mitigasi bencana, tidak hanya saat bencana terjadi tetapi juga dalam sosialisasi kepada masyarakat lain," tutupnya.
Kegiatan ini dihadiri sekitar 150 peserta, termasuk tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh agama, karang taruna Desa Malela dan masyarakat setempat.
Editor : Nasruddin
Artikel Terkait