"Saat ini, sudah ada 16 orang yang saya dampingi dan mengelola lahan sekitar 6 hektar lahan, jumlah ini berpotensi akan semakin bertambah mengingat minat masyarakat setempat cukup tinggi ," ujar Aiptu Rahmat.
Beberapa warga yang dibimbing oleh Aiptu Rahmat telah berhasil, salah satunya dengan menjual ketimun ke pengepul dan menghasilkan sekitar Rp5 juta per minggu.
"Hasil panen ketimun mencapai 80 ribu per sak dengan luas lahan sekitar 50x100 meter atau setengah hektar," jelasnya.
Dengan pendampingan yang berkelanjutan, banyak warga yang kini berlomba untuk memanfaatkan lahan yang sebelumnya terbengkalai.
Untuk menjamin pasar, Aiptu Rahmat juga akan membeli langsung hasil tanaman dari para petani, sehingga mereka tidak perlu khawatir tentang pemasaran atau kemungkinan tanaman jangka pendek mereka membusuk.
"Kami sudah bekerja sama dengan petani dan membentuk kelompok tani 'Lumintu' yang dipimpin oleh Bapak Budiono, yang saat ini sedang berjalan," tambahnya.
Aiptu Rahmat berharap, ke depannya para petani dapat memperoleh bantuan dari pemerintah daerah, khususnya Dinas Pertanian Kabupaten Luwu Utara, berupa bibit tanaman sayur, pupuk dan alat pertanian.
Editor : Nasruddin
Artikel Terkait