SABBANG,iNewsLutra.id - Rullah, warga Dusun Malimbu, Desa Malimbu, Kecamatan Sabbang, mengalami serangan ular piton sepanjang 7 meter saat tengah mengambil material untuk pembuatan gula aren.
Beruntung, Rullah berhasil menyelamatkan diri setelah membela bagian tubuh ular yang melilitnya. Namun, insiden ini membuat Rullah mengalami luka serius pada paha dan lengan.
"Korban adalah petani sekaligus pengusaha pembuatan gula aren," ujar Imran, Kasi Pemerintahan Kecamatan Sabbang, Rabu (22/1/2025).
Imran mengungkapkan dalam lima bulan terakhir, sudah tercatat tujuh kasus serangan ular piton di tiga desa di Kecamatan Sabbang. Lima di antaranya menyerang hewan ternak, sementara dua lainnya menyerang warga, bahkan satu korban ditemukan meninggal dunia.
"Untuk Desa Malimbu terdapat dua kasus, Desa Tandung dua kasus, dan Desa Pararea tiga kasus," jelas Imran.
Fenomena meningkatnya serangan piton diduga dipicu oleh hilangnya rantai makanan alami setelah populasi babi hutan menurun drastis akibat wabah virus ASF. Akibatnya, ular-ular piton mulai masuk ke wilayah permukiman untuk mencari mangsa.
Pemerintah setempat mengimbau warga, terutama para petani yang beraktivitas di area hutan, untuk lebih waspada.
"Kami berharap warga tetap berhati-hati, terutama saat berada di lokasi yang jauh dari permukiman," tambah Imran.
Kasus serangan ular piton ini menjadi perhatian serius, mengingat dampaknya tidak hanya mengancam keselamatan warga tetapi juga memengaruhi hewan ternak yang menjadi salah satu sumber penghidupan masyarakat setempat.
Editor : Nasruddin
Artikel Terkait
