PALOPO,LutraiNews.id- Wali Kota Palopo, Judas Amir ikut prihatin atas tewasnya satpam Kejaksaan Negeri Palopo saat berlangsung demo. Kamis (21/7/2022).
Untuk mencegah kejadian serupa, Judas Amir meminta agar para pendemo diperiksa identitasnya.
" Ada menyebut Unanda padahal bukan Unanda, menyebut Unismu bukan Unismuh, bukan mahasiswa. Menyebut orang palopo padahal bukan, hanya orang pengacau datang mau merusak kita di sini. Makanya, saya selalu bilang kalau bisa semua orang yang demo itu sebaiknya diperiksa KTP-nya dulu," kata Judas Amir, saat memberikan keterangan pers kepada wartawan di Polres Palopo, Sabtu (23/7/2022).
Menurutnya Judas, pemeriksaan KTP bagi masyarakat atau mahasiswa yang akan melakukan unjuk rasa perlu dilakukan karena yang berhak memberikan penilaian kepada warga Palopo adalah orang yang menetap di Kota Palopo.
"Kalau dia lahir di palopo tapi sudah di kalimantan, barangkali ada misi tertentu dibawa ke sini untuk merusak palopo karena palopo sudah bagus," katanya.
Untuk diketahui, polisi menetapkan 11 orang mahasiswa sebagai tersangka tewasnya Abdul Asiz, purnawirawan TNI yang tertimpa pagar Kantor Kejari Palopo.
Penetapan tersebut dilakukan setelah polisi melakukan penyelidikan dan mengumpulkan sejumlah barang bukti yang disinkronkan dengan hasil pemeriksaan saksi.
"Tersangka ada 11 orang. 9 orang kita sudah diamankan di rumah tahanan (Rutan) Polres Palopo, sementara 2 orang masih dalam proses pencarian," Kata AKBP M. Yusuf Usman.
Dampak tewasnya Abdul Asiz mengakibatkan terjadinya aksi penyerangan di Kampus Unanda Palopo dan Asrama Mahasiswa Luwu Utara pada Jumat 23/7/2022) kemarin.
Editor : Nasruddin