LUTIM, iNewsLutra.id, - Seorang mahasiswa dari Universitas Andi Djemma fakultas kehutanan, Resky Saputra tidak terima dirinya mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari pihak PT. Mandiri Palmera Agrindo (MPA) yang berlokasi di Desa Asana Kecamatan Burau, Kabupaten Luwu Timur.
Kepada media ini, Resky mengaku kalau dirinya di usir oleh Security PT. MPA ketika hendak menemui pihak pengelolah perusahaan MPA untuk membahas beberapa tuntutan atau isu yang menjadi problem di masyarakat setempat, ungkapnya, Selasa (7/3/2023).
Jika diizinkan bertemu dengan pihak PT. MPA saat itu kata dia, saya mau membahas komitmen CSR perusahaan, upah pekerja PT. MPA yang tidak sesuai standar UMK di Lutim serta tidak ada kejelasan status bagi buruh harian lepas yang bekerja selama 1 tahun dan sampai saat ini masih berstatus butuh lepas.
"Kami minta PT. MPA transparansi pengelolaan CSR, kemana orientasinya dan apa saja yang sudah direalisasikan, kami butuh bukti, begitu juga dengan Upah Minimum Kabupaten (UMK) bagi tenaga kerja yang tidak sesuai," sambungnya lagi.
Olehnya itu tambahnya, kami minta pihak MPA bertemu dengan kami untuk membahas hal ini, bukan malah mengusir kami.
Terpisah, Manager PT. MPA, Dedi Setyanto saat dikonfirmasi terkait pengusiran tersebut menuturkan permohonan maaf.
"Kami minta maaf karena kemarin waktu kejadian kami lagi mempersiapkan ada kunjungan dari direksi sehingga jadwal sangat padat," katanya.
Lanjutnya, untuk CSR kami ada beberapa kali melakukan santunan ke warga sekitar dan itu ada dokumentasinya.
"Sementara pekerja harian lepas tetap kami perhatikan untuk jenjang waktu dan perfomanya yang jumlahnya mengikuti kebutuhan dari management. Saya kira itu kemarin ada miscomunication," pungkasnya.
Editor : Nasruddin