PALOPO,iNewsLutra.id - Miris, satu keluarga di Kelurahan Sarutaga, Kecamatan Wara Timur, Kota Palopo, Sulawesi Selatan hidup dalam kemiskinan ekstrem.
Berdiri di atas rawa dalam kondisi memprihatikan, rumah milik pasangan Muliani (30) dan Sapri (36) dihuni oleh enam anggota keluarga termasuk anak dan dua cucu yang masih bayi.
Hampir seluruh atap dan dinding bangunan bocor, jika terjadi hujan seisi rumah akan basah. Mirisnya, bayi Erik 3 bulan dan Andika 4 bulan ikut merasakan penderitaan itu.
Agar terhindar dari air hujan secara langsung, kedua bayi itu dibaringkan di dalam kamar dan dinaungi atap seng ukuran 2 meter.
"Kita lihat mi saja, bocor mi semuanya atapnya. Tinggal ada dikamar atap seng sedikit yang bisa ditempati berteduh kalau hujan. Tidak ada juga MCK untuk buang air jadi kami hanya menumpang di kakus tetangga," kata Muliani.
Meski hidup dibawah garis kemiskinan Muliani mengaku tidak pernah mendapat bantuan pemerintah termasuk PKH dan BLT.
"Sering mengurus ke kantor lurah tapi tidak pernah dapat bantuan termasuk PKH dan BLT," katanya.
Editor : Nasruddin