get app
inews
Aa Text
Read Next : Aksi Koboi Tiga Pria Bersenjata Tajam Serang Warga di Luwu, Video Viral Menjadi Sorotan

Penimbunan Padi di Desa Karang-Karangan Luwu Ricuh, Warga dan Karyawan BMS Saling Dorong

Rabu, 13 September 2023 | 21:56 WIB
header img
Warga dan karyawan BMS Bua, Luwu saling dorong, (Foto : Tangkapan Layar iNews)

LUWU,iNewsLutra.id -Proses penimbunan lahan pertanian oleh perusahaan Bumi Mineral Sulawesi (BMS) di Desa Karang-Karangan, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan berlangsung ricuh, Rabu (13/9/2023).

Sejumlah karyawan perusahaan terlibat saling dorong dengan warga, polisi pun melakukan tindakan dengan menghentikan seluruh proses penimbunan.

"Atas nama undang-undang kami minta agar seluruh aktifitas dihentikan, ungkap AKP Ahmad, Kabag OPS Polres Luwu.

Aksi penolakan penimbunan lahan persawahan ini terjadi lantaran warga dan perusahaan saling klaim memiliki sertifikat di atas lahan yang sama.

"Yang menjadi persoalan adalah lahan seluas 10 hektar, disatu sisi pihak perusahaan mengklaim lahan pertanian ini sebagai miliknya dengan dasar sertifikat tahun 2017 disisi lain kami sebagai warga juga memiliki hak dengan dasar sertifikat yang dikeluarkan Badan Pertanahan tahun 2000," kata Masrianto, juru bicara warga.

Untuk mereda konflik semakin meluas, aparat kepolisian Polres Luwu meminta kedua belah menahan diri dan akan dilakukan mediasi mencari titik temu.

Sementara itu, manajer BMS Zulkarnaen mengakui jika pihaknya melakukan aktifitas penimbunan karena seluruh langkah-langkah hukum dan mediasi sudah dilakukan.

"Sertifikat BMS akan kami jalankan selama tidak ada masyarakat atau petani yang keberatan dengan membuat surat secara tertulis ke pihak BMS," katanya.

Zulkarnaen tak menapik adanya sertifikat yang dimiliki oleh warga, Menurutnya terdapat tiga sertifikat yang dimiliki namun luas lahan dalam sertifikat tersebut diduga tidak sesuai luas lahan yang dikuasai.

Ditanya mengenai hukum adat pasca penimbunan tanaman padi, Zulkarnaen mengaku akan bertanggung jawab.

"Hukum adat pasti kami hargai, siaap kami terima karena kami mengikuti kearifan lokal," tuturnya.

Editor : Nasruddin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut