LUTIM, iNews.Lutra.id - Sejumlah masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Miskin Lingkar Tambang, menggelar unjuk rasa di Kantor DPRD Luwu Timur, Selasa (6/9/2022).
Usai melakukan orasi di depan Kantor DPRD, warga kemudian melanjutkan diskusi dengan anggota DPRD yang dipimpin Wakil Ketua, Muh Siddiq BM.
Dalam rapat terbuka tersebut, Wafik Siddik mengungkapkan, jika pemekaran Kabupaten Luwu Timur sebagai wilayah otonom, dengan harapan bisa menjadi rahmat bagi masyarakat.
"Jangan karena aktivitas tambang ini sudah merusak lingkungan, lalu kita tutup mata, ini tidak bisa dibiarkan, demi anak cucu kita kedepan," tegasnya.
"Bulan lalu kita terima undangan dari DPRD Provinsi untuk rapat dengar pendapat tetapi kok tiba-tiba di H minus satu rapat ini, ditunda sampai waktu tidak ditentukan dengan berbagai macam alasan, ada apa ini," terangnya.
Wafik menjelaskan, jika aksi tersebut merupakan bentuk kekecewaan mereka terhadap DPRD yang dinilai melakukan pembiaran PT PDS untuk melakukan aktivitas, sementara izinnya hingga kini belum jelas.
"Belum lagi jalan provinsi dan daerah serta pelabuhan umum yang mereka gunakan untuk dijadikan jety ore tambang," ujarnya.
"Ini sudah merusak daerah kita, dan sudah terang-terangan melakukan pelanggaran, kita tak boleh diam dengan masalah ini," tegas Wafik.
Editor : Nasruddin
Artikel Terkait