Berikut Kota Tanpa Matahari Selama 83 Hari di Belahan Bumi, Ada yang Ciptakan Sinar Matahari Sendiri

Nasruddin Rubak
Cahaya matahari buatan di Viganella. (Foto : the atlantic. Sumber iNews.id)


Ide Wali Kota setempat.
Pada 1999, seorang arsitek lokal, bernama Giacomo Bozani mengusulkan ke Wali Kota Franco Midali untuk memasang jam matahari, namun ditolak.
Franco Midali akhirnya meminta kepada Bozani untuk membawa matahari ke Viganella dengan memasang cermin besar di salah satu puncak di atas kota yang berfusngsi memantulkan cahaya ke alun-alun kota utama.

Pada 17 Desember 2006 Gagasan tersebut akhirnya terwujud. Dibantu insinyur Gianni Ferrari cermin itupun dirancang Bozani dengan biaya €100.000.

Lebar delapan meter dan tinggi lima meter, cermin memantulkan sinar matahari selama enam jam sehari, mengikuti rotasi matahari di langit. 

Meski cahahaya yang dipantulkan tak sekuat sinar matahari langsung namun cahaya yang dihasilkan dapat menghangatkan alun-alun utama kota dan rumah warga setempat. sistem kerja cermin raksasa ini mengandalkan program perangkat lunak yang membuatnya berotasi. Cermin hanya digunakan di musim dingin dan tetap tertutup sepanjang tahun.

Editor : Nasruddin

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network