"Dengan hasil panen yang cukup besar membuat produksi petani bisa menembus pasar kota Makassar bahkan sampai di kota-kota besar di Provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah," Ucap Hadiawan.
Ia juga menyebutkan bahwa jeruk siam yang dihasilkan petani di Luwu Utara melekat nama dengan brand “Jeruk Malangke”, bahkan sampai saat ini di beberapa mall di kota makassar masih menggunakan Brand “Jeruk Malangke” sebagai nama dari jeruk siam yang mereka jual, walaupun jeruk tersebut dihasilkan petani dari Sulawesi Barat maupun dari Sulawesi Tenggara.
Sementara itu, Ketua IKA UNHAS Bachtiar Manadjeng menuturkan jika kesuksesan petani dan cerita indah jeruk siam mulai meredup akhir tahun 90-an hingga awal tahun 2000-an, selain usia tanaman petani yang menua, petani yang melakukan penanaman ulang tidak lagi memperhatikan kualitas bibit, petani tidak lagi menanam bibit bersertfikat dengan mutu yang dijamin pemerintah.
"Selain bibit yang tidak berkualitas, serangan hama dan penyakit terhadap jeruk Siam semakin kompleks, terutama serangan penyakit batang diplodia dan phytophtora serta penyakit CVPDA yang disebabkan bakteri liberalobacter asiaticum," Terang Bachtiar Manadjeng, Senin (2/01/2023).
Editor : Nasruddin
Artikel Terkait