PALOPO,iNewsLutra.id - Aliansi Mahasiswa Peduli Konsumen (AMPUN) mengadakan aksi demonstrasi untuk mendesak Penjabat (Pj) Wali Kota Palopo, Sulawesi Selatan mencopot direksi Pam TM Mangkaluku yang dinilai tidak mampu menjalankan tugasnya dengan baik.
Dalam tuntutannya para mahasiswa menyayangkan pihak perusahaan yang sangat tertutup sehingga masyarakat kesulitan untuk mengakses informasi layanan, rekrutmen karyawan, laporan tahunan, keuangan, laba rugi dan tanggung jawab sosial perusahaan yang telah diaudit.
"PAM TM, sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), wajib memberikan informasi secara terbuka kepada publik, sesuai dengan Pasal 14 Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik huruf a sampai n," kata Reski Halim, Jenderal Lapangan.
Menurutnya, selama dua tahun terakhir, sejak pergantian direksi dan dewan pengawas pada akhir 2021, keluhan dari pelanggan telah meningkat.
Keluhan tersebut meliputi distribusi air yang tidak kontinu, tekanan air yang sering tidak stabil di setiap sambungan pelanggan, kualitas air yang keruh dan berlumut yang diduga tidak sesuai dengan standar produksi yang diatur oleh Permenkes.
Tidak hanya itu, kinerja, rekrutmen karyawan, direksi, dan dewan pengawas juga dipertanyakan termasuk hak yang mereka terima apakah telah sesuai dengan aturan yang berlaku.
Selama ini kata Resky para pelanggan merasa dikenakan biaya berlebihan, termasuk biaya pendaftaran, biaya sambungan baru (pipa, meter, dan aksesorisnya), biaya beban (pembayaran tetap meskipun tidak menggunakan air), biaya perawatan meter/jaringan, biaya sambungan kembali jika meter sebelumnya diangkat, dan denda.
Ketidaksetaraan perlakuan juga terjadi ketika pelanggan menuntut hak atas pelayanan air tidak mengalir dalam waktu cukup lama. Kendati demikian para pelanggam tidak mendapat kompensasi atau pengenaan sanksi bagi PAM-TM.
Berdasarkan data kata Resky, jumlah pelanggan PAM TM sebanyak 38.324. Suplai air berasal dari lima instalasi pengolahan air minum milik PAM-TM, yaitu sumber air baku dari Mangkaluku, Latuppa, Magandang, Bambalu, dan Batu Papan. Saat ini, jumlah karyawan PAM-TM adalah 313 orang.
"Kami menuntut agar direksi PAM-TM bekerja secara profesional. Pelanggan kesulitan mendapatkan pelayanan dan distribusi air," kata dia.
Editor : Nasruddin
Artikel Terkait