Idul menekankan kestabilan Pilkada bergantung pada peran seluruh lapisan masyarakat, dengan harapan Palopo tetap aman.
"Kita harus belajar dari tahun 2013 ketika terjadi pembakaran kantor Wali Kota. Meskipun pilkada berikutnya berjalan lebih aman, masih ada persoalan yang perlu diatasi," tambahnya.
Kepala Staf Kodim 1403 Palopo, Mayor Armed Syarifuddin, memastikan aparat TNI siap mengawal dan menjaga kondisi kamtibmas selama Pilkada serentak 2024 di Kota Palopo.
"Kami sebagai aparat TNI siap mengawal dan menjaga kondisi kamtibmas bersama Polres Palopo dalam pelaksanaan Pilkada 2024," jelas Mayor Armed Syarifuddin.
Syarifuddin juga menjelaskan beberapa faktor yang dapat menimbulkan gangguan kamtibmas di Pilkada Serentak 2024 adalah pilihan politik, netralitas ASN dan praktik money politics.
Usai dialog, praktisi politik Ahyar Amir menanggapi potensi gangguan keamanan dalam pemilihan kepala daerah. Menurutnya, benih konflik dalam Pilkada selalu ada, itu bisa mati atau tumbuh tergantung pada kondisi netralitas penyelenggara, ASN dan aparat keamanan.
"Benih konflik bisa muncul melalui media sosial atau media mainstream. Tugas KPU adalah meminimalisir dan menghindari ketidaknetralan penyelenggara dalam Pilkada, demikian pula ASN, TNI dan Polri," kata Ahyar.
Ahyar menekankan peran KPU, Bawaslu, serta komitmen TNI dan Polri dalam mengamankan Pilkada sangat penting agar pemilihan kepala daerah di Kota Palopo 2024 dapat berjalan dengan aman dan damai.
Editor : Nasruddin
Artikel Terkait