MASAMBA, iNewsLutra.id - Laporan evaluasi implementasi Smart City tahap kedua menunjukkan bahwa Kabupaten Luwu Utara memiliki nilai Smart City tertinggi di Sulawesi Selatan dengan indeks final 2,88, mengalahkan Kabupaten Maros dengan nilai 2,53 dan Kota Palopo dengan nilai 2,52. Luwu Utara menduduki peringkat ke-13 tertinggi di Indonesia dari 50 kabupaten dan kota yang dievaluasi secara nasional.
Menurut Surahyo Sumarsono, salah satu tim evaluasi dari Universitas Gajah Mada, keberhasilan Luwu Utara dalam implementasi Smart City tidak lepas dari peran Bupati Indah Putri Indriani yang memahami dan menguasai program Smart City dengan baik.
"Kepemimpinan digital Bupati Luwu Utara memudahkan perangkat daerah untuk terkoordinasi dan berkolaborasi dalam mendorong pengembangan program Smart City," jelas Surahyo.
Indah Putri Indriani mengapresiasi kerja kolaborasi di Luwu Utara yang membuatnya meraih nilai tertinggi dalam implementasi Smart City di Sulawesi Selatan. Meskipun demikian, Indah menyadari bahwa masih banyak yang perlu diperbaiki sesuai dengan catatan dan rekomendasi tim evaluasi.
"Capaian ini patut disyukuri dan menjadi motivasi untuk memajukan program Smart City di Luwu Utara sesuai dengan perkembangan dinamika masyarakat," ujar bupati perempuan pertama di Sulsel ini.
Kadis Kominfo Luwu Utara, Nursalim Ramli, mengakui bahwa salah satu kelemahan implementasi Smart City di Luwu Utara adalah integrasi dokumen setiap dimensi dan program. Menanggapi hal tersebut, ia telah mendapat arahan langsung dari Bupati untuk segera mengundang pimpinan perangkat daerah guna menindaklanjuti beberapa catatan dan rekomendasi tim evaluasi, terutama terkait sinkronisasi dokumen yang dibutuhkan.
Penjabat (Pj.) Gubernur Sulawesi Selatan dan Bupati Luwu Utara melakukan pemantauan terhadap harga dan inflasi di Luwu Utara. Kegiatan ini dilakukan sebagai bagian dari upaya pengendalian inflasi di kabupaten tersebut.
Dalam laporan evaluasi implementasi Smart City tahap kedua, Kabupaten Luwu Utara meraih nilai Smart City tertinggi di Sulawesi Selatan dengan indeks final sebesar 2,88. Hal ini menjadikan Luwu Utara berada di peringkat ke-13 tertinggi di Indonesia dari 50 kabupaten dan kota yang dievaluasi secara nasional.
Salah satu tim evaluasi, Surahyo Sumarsono dari Universitas Gajah Mada, menjelaskan bahwa keberhasilan Luwu Utara dalam implementasi Smart City tidak lepas dari peran Bupati Indah Putri Indriani yang memahami dan menguasai program Smart City dengan baik.
Indah Putri Indriani mengapresiasi kerja kolaborasi di Luwu Utara yang membuatnya meraih nilai tertinggi dalam implementasi Smart City di Sulawesi Selatan. Meskipun demikian, ia menyadari bahwa masih banyak yang perlu diperbaiki sesuai dengan catatan dan rekomendasi tim evaluasi
Kadis Kominfo Luwu Utara, Nursalim Ramli, mengakui bahwa salah satu kelemahan implementasi Smart City di Luwu Utara adalah integrasi dokumen setiap dimensi dan program. Ia telah mendapat arahan langsung dari Bupati untuk segera mengundang pimpinan perangkat daerah guna menindaklanjuti beberapa catatan dan rekomendasi tim evaluasi, terutama terkait sinkronisasi dokumen yang dibutuhkan.
Editor : Nasruddin