PALOPO, iNewsLutra.id - Pejabat Wali Kota Palopo, Asrul Sani, menghadiri High Level Meeting (HLM) Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Palopo. Rakor ini digelar di ruang Ratona Kantor Wali Kota Palopo Rabu (03/4/2024).
Pj Wali Kota Asrul Sani mengatakan meski inflasi di Kota Palopo naik, kondisi ekonomi masih mengalami pertumbuhan sebesar 8,04 persen. Pihaknya telah melakukan kerjasama perdagangan dengan Kabupaten Sidrap dalam hal pengadaan beras dan telur.
“Alhamdulillah kemarin sudah terlaksana yang dipimpin langsung Pak Sekda untuk menjamin ketersediaan beras dan telur,” ungkap Asrul.
Asrul menekankan tentang penyaluran KUR yang masih rendah, sementara Pemprov Sulsel telah memfasilitasi KUR sebesar Rp 39 triliun.
“Ini harus menjadi perhatian kita. Karena dengan KUR, kita bisa mengembangkan potensi yang ada. Kita harus perhatikan dan tangkap peluang ini,” ujarnya.
Sementara Asisten II Pemprov Sulsel, dr. Ichsan Mustari, menjelaskan tentang strategi 4K dalam pengendalian inflasi di Sulawesi Selatan, yaitu terwujudnya ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, keterjangkauan harga dan komunikasi efektif.
"Tujuan akhirnya adalah terkendalinya inflasi provinsi Sulawesi Selatan, dengan target tahun 2024 di angka 2,5 persen," katanya.
Sementara Ketua TPID Palopo, Firmanza DP, menyampaikan inflasi di Kota Palopo mengalami kenaikan sedikit pada Januari, Februari, dan Maret, namun masih dalam tahap yang terkendali.
“Di Januari kita berada di 2,10 dan naik menjadi 2,69 di bulan Februari, dan 2,75 di Maret. Namun, di m to m, kita berada di 2,90. Tapi masih bisa dikendalikan,” kata Firmanza.
Langkah-langkah telah dilakukan dalam pengendalian inflasi, seperti gerakan penanaman yang dimasifkan sampai ke sekolah-sekolah dan masyarakat, serta gerakan pangan murah yang telah dilakukan 12 kali tahun ini, dan operasi pasar.
Editor : Nasruddin
Artikel Terkait