Protes Jalan Rusak, Warga Desa Woloede Nagekeo Ubah Teks Proklamasi

Nasrudin Rubak
Masyarakat bersama tokoh adat Desa Woloede, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT) melaksanakan upacara Hut RI, (Foto: iNewsBelu).

NTT, iNewsLutra.id - Masyarakat bersama tokoh adat Desa Woloede, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), melakukan aksi protes Protes Jalan  Rusak, Warga Desa Woloede Nagekeo Ubah Teks Proklamasi ini dilakukan sebagai bentuk kekecewaan terhadap kondisi jalan desa yang tidak pernah mendapat perhatian dari pemerintah selama 79 tahun kemerdekaan Indonesia.

Teks proklamasi versi warga dibacakan tokoh adat setempat, saat acara peringatan kemerdekaan di Kampung Ulunua, Desa Woloede.

Yosef menegaskan perubahan teks ini adalah simbol kerinduan masyarakat akan pembangunan infrastruktur, terutama jalan raya yang layak.

"Kami membaca teks proklamasi versi warga sebagai bentuk protes. Ini adalah ungkapan keinginan kami agar ada perhatian terhadap pembangunan di daerah ini, khususnya perbaikan jalan," kata Yosef.

Selama ini, Desa Woloede dikenal memiliki hasil bumi yang melimpah, namun perekonomian warga tidak berkembang akibat buruknya kondisi jalan. Para petani kesulitan menjual hasil bumi karena akses jalan yang tidak memadai, sehingga kemiskinan tetap menjadi masalah utama di desa tersebut.

Sebelum acara pembacaan teks proklamasi, ratusan siswa melakukan pawai yang diiringi oleh drum band, melewati jalan rusak yang tidak pernah diperbaiki.

Pawai dimulai dari halaman SD Majamere menuju Kampung Ulunua, dengan jarak sekitar 1 kilometer. Di tengah jalan, warga setempat harus menggulingkan batu-batu besar yang menghalangi peserta drum band dan meratakan jalan dengan pasir agar mayoret drum band tidak jatuh akibat buruknya kondisi jalan.

Warga juga membawa simbol kekayaan alam mereka, seperti kelapa dan daun umbi talas, dalam longmarch tersebut. Mereka berharap pemerintah mengalihkan sebagian dana yang dialokasikan untuk upacara bendera di Ibu Kota Nusantara (IKN) ke perbaikan infrastruktur desa yang sudah 40 tahun berdiri.

"Kami berharap dana yang digunakan untuk upacara di IKN dapat dialokasikan untuk memperbaiki jalan desa ini, karena selama 40 tahun desa ini berdiri, warga harus bergotong royong sendiri untuk membangun jalan," tambah Yosef.

Hingga saat ini, kondisi jalan di Desa Woloede sangat memprihatinkan, meskipun daerah ini kaya akan hasil bumi seperti cengkeh, pala, dan buah-buahan. Warga kesulitan menjual hasil bumi dengan harga layak karena buruknya akses jalan yang membuat pedagang atau pengepul menekan harga.

Artikel ini telah terbit di iNewsBelu dengan judul Buntut Jalan Rusak Warga Nagekeo Ubah Teks Proklamasi Saat Upacara 17 Agustus

Editor : Nasruddin

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network