Dengan adanya layanan antar-jemput gratis, Ardhie berharap tingkat kehadiran siswa akan meningkat dan semangat belajar mereka semakin tinggi. Untuk memastikan kelancaran program ini, sekolah bekerja sama dengan pemerintah daerah dan orang tua siswa, demi kemajuan pendidikan di Luwu Utara.
“Program ini bertujuan memberikan akses pendidikan yang lebih merata dan mengurangi angka putus sekolah. Ini adalah bentuk kepedulian sekolah terhadap siswa dan masyarakat sekitar,” tambahnya.
Sebagai inovasi yang unik, SMAN 12 Luwu Utara menjadi satu-satunya sekolah di Luwu Utara yang menerapkan program ini. Langkah ini mencerminkan komitmen sekolah dalam memberikan pendidikan yang inovatif, menjadikan sekolah sebagai bagian dari komunitas yang saling mendukung.
Sebelumnya, SMAN 12 Luwu Utara juga meluncurkan berbagai inovasi, termasuk penggunaan teknologi kecerdasan buatan dalam proses belajar mengajar. Selain fokus pada akademik, siswa juga terlibat dalam kegiatan sosial kemanusiaan.
“Peningkatan pendidikan adalah prioritas utama kami. Selain program antar-jemput, kami juga mengintegrasikan kecerdasan buatan dalam pembelajaran dan melibatkan siswa dalam kegiatan sosial untuk membantu masyarakat. Kami selalu hadir di tengah-tengah masyarakat yang membutuhkan,” tutup Ardhie Noer.
Editor : Nasruddin
Artikel Terkait