Asrul Sani juga menjelaskan bahwa Kota Palopo akan terus dikembangkan sebagai kota pendidikan, didukung oleh keberadaan 15 perguruan tinggi negeri maupun swasta.
"Kami sedang membangun sekolah di Islamic Center dan berharap dapat mendirikan sekolah bertaraf internasional. Selain itu, terdapat 7 rumah sakit yang siap menunjang sarana kesehatan," katanya.
Menurut Asrul, Kota Palopo memiliki peran strategis sebagai kota jasa yang menjadi penopang wilayah Tana Luwu. Pemerintah juga terus berupaya memaksimalkan sektor perdagangan dan pertanian.
Sementara itu, Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, menyampaikan keinginannya untuk mengembangkan potensi yang ada di Tana Luwu.
"Kita tidak bisa mengelola daerah ini hanya dengan semangat saja, tetapi juga perlu energi baru agar wilayah ini dapat lebih berkembang lagi," kata Bahtiar.
Bahtiar juga mengajak para bupati/wali kota di Sulsel untuk memiliki wawasan bisnis yang mengedepankan strategi pemasaran daerah mereka.
"Pemimpin harus memiliki wawasan bisnis seperti seorang CEO. Mari ajak para saudagar ini untuk berinvestasi di daerah masing-masing," tambahnya.
Pertemuan dengan para saudagar ini dihadiri oleh bupati/wali kota se-Tana Luwu, Bupati Kolaka Utara, Presiden PT. Vale Indonesia, serta Forkopimda se-Tana Luwu.
Editor : Nasruddin