LUWU TIMURiNewsLutra.id - Kabupaten Luwu Timur dikenal sebagai daerah yang memiliki kekayaan alam melimpah, salah satunya yakni nikel.
Selain sumber daya alam, Luwu Timur juga memiliki berbagai destinasi wisata alam sangat indah dan unik.
Danau Matano, merupakan salah satunya. Objek wisata ini memiliki keindahan dan keunikan tersendiri yang menjadi daya tarik pengunjung.
Selain airnya yang jernih, Danau Matano juga memiliki keunikan tersendiri seperti adanya ikan endemik yang hidup di dalamnya.
Sepanjang danau Matano, para pengunjung dimanjakan dengan pegunungan Verbeek dengan berbagai spot foto.
Setelah melakukan perjalan sekitar 60 menit dari wilayah Sorowako melewati jalur danau pengunjung akan tiba di Desa Matano.
Di desa itu, pengunjung akan disungguhi berbagai objek wisata seperti kolam Burra-Burra, Laa Wa dan Pulau Ampat. Desa Wisata Matano juga dikenal sebagai situs peninggalan peradaban kampung pandai besi.
Menariknya, warga desa Matano juga sangat rama hingga membuat para wisatawan betah. Untuk bermalam pihak panitia menyiapkan Home Stay di rumah warga.
Tarifnya cukup terjangkau. Satu kamar dihargai Rp 250 ribu. Dalam satu kamar memuat dua orang.
Kolam Bura-Bura
Kolam ini dipercaya oleh masyarakat sekitar sebagai sumber mata air, letaknya berada di tepi Danau Matano. Uniknya, mata air ini dapat mengeluarkan buih-buih bila wisatawan mengerikan kata Bura-bura di pinggir kolam.
Tidak hanya itu, mata air ini juga dipercaya bisa menyembuhkan beberapa penyakit kulit.
Laa Wa
Di lokasi ini, para wisatawan akan dimanjakan dengan keindahan Danau Matano. Pengunjung juga bisa memacu adrenalin sembari menikmati segarnya air sungai di wilayah tersebut.
Pulau Ampat
Lokasi ini merupakan situs peninggalan peradaban kampung pandai besi Matano. Disekitarnya pun dapat ditemukan artefak kerajinan besi, tembikar, berenang dan snorkling.
Makam Para Raja
Makam raja atau penguasa di Desa Matano disebut Mokole Rahampu’u. Wilayah kekuasaan Mokole Rahampu’u sendiri masih di bawah naungan Kedatuan Luwu.
Dalam makam tersebut ada dua Mokole Rahampu’u. Dia ialah La Makandiu dan La Mataluia. Makam ini sangat dijaga masyarakat setempat. Sebab, sering terjadi pencuriaan benda pusaka makam.
Jadi para pencuri menggali makam untuk mengambil barang-barang pusaka. Ini terlihat dari banyaknya lobang yang ada di sekitar makam.
Editor : Nasruddin
Artikel Terkait