Dia juga membantah adanya pernikahan antara keduanya. Menurut Jodi, keluarga perempuan tidak setuju anaknya dinikahkan karena itu akan diartikan sebagai persetujuan terhadap tindakan penggerebekan.
"Orang tua perempuan mengatakan bahwa jika dinikahkan, itu berarti mereka dianggap bersalah dan berbuat hal yang tidak terpuji," kata Jodi.
Dalam konfirmasi melalui WhatsApp pribadinya, HV menyangkal adanya penggerebekan yang ditujukan padanya.
"Saya hanya singgah untuk makan siang dan akan mengambil paket di tempat teman. Kemudian, saya sempat silaturahmi ke Pak Haji Ramlan, berdiskusi dan mendapatkan petuah darinya," katanya.
HV juga membantah pernikahan terjadi setelah insiden tersebut. Berdasarkan informasi yang dikumpulkan, diketahui bahwa OD adalah seorang janda dari mantan Ketua KPUD Luwu Utara, sementara HV adalah seorang duda.
Editor : Nasruddin
Artikel Terkait