"Kami minta Pj Wali Kota Palopo mengambil tindakan tegas dengan mencopot direksi PAM Tirta Mangkaluku agar pelayanan kepada pelanggan dapat berjalan dengan baik," kata Resky.
Berdasarkan tuntutan yang tercantum dalam selebaran yang diterima oleh redaksi media ini, para mahasiswa menyebutkan enam nama karyawan yang diduga memiliki hubungan keluarga dengan direksi, sehingga proses perekrutan dianggap melanggar prosedur.
Sementara itu, Novi, Humas PAM TM Palopo membantah adanya kegiatan pemasangan Baliho oleh karyawan.
Novi menjelaskan saat itu ada pembubaran panitia pasca pernikahan putri Dirut PAM TM Palopo, kegiatan itu dihadiri oleh keluarga dan beberapa karyawan yang terlibat dalam kepanitian. Setelah pembubaran panitia, keluarga Direktur PAM TM Palopo lanjut membuat baliho.
"Mungkin karena spontanitas saja teman-teman membantu keluarga, lagian juga tidak ada unsur yang melanggar menurut saya karena belum masuk tahapan kampanye dan alat peraga yang dikerjakan tersebut adalah alat peraga sosialisasi karena masih dalam tahapan sosialisasi dan tidak ada unsur penyalahgunaan wewenang disitu oleh Direksi karena tidak ada penggiringan karyawan untuk memilih," kata Novi
"Saya rasa kita semua tahu tahapan kampanye itu mulai 28 November nanti sedangkan ini masih Oktober," tambah Novi melalui pesan What's App miliknya.
Editor : Nasruddin