Sosialisasi ini mencakup paparan mengenai profil Masmindo, legalitas dan perizinan yang dimiliki, komitmen terhadap keselamatan, kesehatan kerja, dan lingkungan, kompensasi lahan, persiapan konstruksi, ketenagakerjaan, rekrutmen karyawan, dan program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat. Para peserta juga diinformasikan bahwa Masmindo akan memulai konstruksi tambang pada November 2023 dan berencana menyelesaikannya dalam dua tahun. Pabrik pengolahan dan fasilitas infrastruktur pendukung tambang dijadwalkan selesai pada tahun 2025.
Petrosea juga memberikan paparan tentang profil perusahaan, dukungan kegiatan konstruksi terbaru untuk operasi Masmindo, dan proses rekrutmen karyawan dari desa-desa sekitar wilayah kerja Masmindo. Rekrutmen ini akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan operasional perusahaan dalam mendukung pembangunan fasilitas tambang.
Sekretaris Satgas Percepatan Investasi/Kepala Bappeda Luwu, Moch. Arsal Arsyad, berharap agar Masmindo segera dapat beroperasi dan membuka posko Satgas di Desa Ranteballa untuk menerima pengaduan masyarakat terkait kompensasi lahan. Para kepala desa diharapkan dapat menginventarisir sumber daya manusia (SDM) di desanya sesuai dengan keahlian yang diperlukan oleh perusahaan.
Para kepala desa memberikan berbagai tanggapan dan pertanyaan selama acara, termasuk dukungan untuk operasi Masmindo, perhatian yang merata untuk semua desa terdampak, tantangan dalam proses kompensasi lahan, peluang kerja bagi tenaga kerja lokal, dan kejelasan tentang proses rekrutmen karyawan. Semua pertanyaan dan masukan ini direspons oleh perusahaan, dan komunikasi akan terus berlanjut ke depan.
Program Komunikasi Publik ini akan berlanjut dengan penyelenggaraan sesi sosialisasi di desa-desa yang terletak di wilayah kerja Masmindo. Perusahaan juga berencana menyelenggarakan sosialisasi bagi desa-desa di wilayah kecamatan lain yang dilalui oleh aktivitas transport.
Editor : Nasruddin