PALOPO,iNewsLutra.id - Pemerintah Kota Palopo telah mengambil berbagai langkah untuk mengurangi angka stunting. Upaya tersebut melibatkan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) serta Dinas Kesehatan.
Kepala DPPKB Kota Palopo, Samsil Saide, telah menjelaskan bahwa ada dua sumber data yang digunakan untuk memantau penurunan angka stunting di Kota Palopo.
Sumber pertama diambil dari data Elektronik Pencatatan Laporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPLGBM) dari Dinas Kesehatan. Sumber data kedua adalah Survei Statistik Gizi Indonesia (SSGI) yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan.
Berdasarkan data EPLGBM, angka stunting di Palopo pada tahun 2021 sebanyak 357 kasus, dengan prevalensi sebesar 4,2 persen.
Pada tahun 2022, jumlah kasus stunting turun menjadi 344 dengan prevalensi 2,7 persen. Sementara pada tahun 2023, terdapat 228 kasus stunting dengan prevalensi 2 persen. Data ini dirilis dua kali setahun, yaitu pada bulan Maret dan Agustus.
Editor : Nasruddin
Artikel Terkait