get app
inews
Aa Read Next : Aksi Koboi Tiga Pria Bersenjata Tajam Serang Warga di Luwu, Video Viral Menjadi Sorotan

Opini : Tana Luwu Sebuah Anugerah, Sudahkah Kita Sejahtera?

Kamis, 06 Juli 2023 | 20:19 WIB
header img
Afrianto.M.Si, Dosen Fakultas bisnis Universitas Mega Buana Palopo, (Foto : istimewa)

PALOPO, iNewsLutra.id - Wajah dunia terus mengalami pergeseran dari waktu ke waktu, peradaban manusia terus bergeser ke arah yang kian tidak menentu, globalisasi mengikat semakin kuat ruang ekonomi masyarakat dunia.

Penyebaran ilmu pengetahuan dan kebudayaan tidak jelas lagi batas – batasnya, tetapi menciptakan saling ketergantungan (interdepensi) negara. Migrasi, pergerakan modal dan investasi, perdagangan dan transaksi semakin mempengaruhi tata kerja ekonomi sampai pada level terbawah, berevolusi jauh pada masa kini.

Pada konteks tana luwu, sebagai kawasan luas yang memiliki sejarah panjang dan dituliskan secara epic, diakui oleh dunia dengan naskah terpanjang, bahkan mengalahkan kitab epic india, mahabrata dan ramayana, ia disebut I lagaligo atau sureq lagaligo.

Komposisi bahasa penyusun puisi yang indah, berkualitas susastra tinggi. Tana luwu yang diceritakan tempat lahirnya sawerigading, menceritakan periode kehidupan yang berisi kisah petualangan, jalan cinta, dan pengorbanan.

Tapi tidak soal itu saja, kitab ini menunjukkan bahwa tanah luwu adalah anugerah Tuhan yang berlimpah dengan kekayaan potensi sumber daya alamnya, daratannya begitu subur sehingga apapun yang ditanam akan membuahkan hasil ekonomi, di bawahnya terdapat biji nikel, emas dan besi, di lautnya begitu kaya dengan keanekaragaman hayati biota laut.

Dalam babakan sejarah luwu dalam konteks kegiatan ekonominya, “Luwu pernah menjadi pusat peleburan bijih besi, melalui pemerintahan Lémolang di Baebunta, ke Malangke di dataran pantai tengah. Di sini besi yang akan dilelehkan itu diolah menjadi senjata dan alat pertanian, diekspor ke dataran rendah selatan yang memproduksi beras. 

Hal ini membawa kekayaan yang besar. Pada abad ke-14, Luwu telah menjadi entitas yang ditakuti di bagian selatan semenanjung barat daya dan tenggara”. Dulunya, Luwu adalah sebuah kerajaan yang mewilayahi kolaka (Sulawesi tenggara) dan poso (sulwesi tengah), dipimpin oleh seorang Datu/raja

Dalam perkembangannnya, Andi Djemma pada periode masa kepemimpinannya merupakan salah satu raja yang memproklamirkan kemerdekaan negara Republik Indonesia.

Atas jasanya, Datu Andi Jemma telah dianugerahi Bintang Gerilya tertanggal 10 November 1958, nomor 36.822 yang ditandatangani Presiden Soekarno.

Daerah ini juga pernah dijanjikan untuk menjadi salah satu daerah istimewa, namun tidak pernah direalisasikan hingga saat ini. 

Editor : Nasruddin

Follow Berita iNews Lutra di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut