“Hasil asesmen di lapangan ditemukan ada 62 kepala keluarga di Dusun Suka Makmur, Desa Lembang-lembang, Kecamatan Baebunta Selatan, terdampak banjir, para korban sudah dievakuasi ke titik aman," kata Ihdiyani.
Menurutnya, banjir yang terjadi kali ini merupakan salah satu banjir terparah dan sangat berbahaya sehingga sangat mengkhawatirkan.
“Memang cukup parah, sebagian warga masih bertahan di lokasi banjir karena belum ada tempat pengungsian yang disiapkan,” katanya.
Banjir yang terjadi di Kecamatan Baebunta dan Kecamatan Malangke Barat Kabupaten Luwu Utara merupakan dampak dari jebolnya tanggul sungai rongkong yang panjangnya diperkirakan mencapai 20 meter.
Untuk diketahui banjir tersebut merupakan banjir langganan yang hampir terjadi setiap hujan deras dihukum dan digilir sungai, kondisi semakin diperparah akibat terjadinya pendangkalan sungai pasca banjir bandang 13 Juli 2020 lalu yang menewaskan 39 korban jiwa.
Editor : Nasruddin