Efraim menjelaskan bahwa ada banyak bibit yang disiapkan tapi tidak ditanam karena para petani tidak memiliki biaya.
"Banyak bibit yang diantar ternyata belum ditanam karena belum diberikan biaya tanam dan biaya pemupukan dari koperasi. Nah itu salah satu keluhan-keluhan yang ada," ungkapnya.
Mirisnya lagi, lahan seluas 210 hektar yang seharusnya dikembangkan ternyata lahan kosong.
"Ada beberapa ditemukan yang tidak sesuai prosedur. Contoh, ada lahan yang diajukan dan dananya sudah dikembangkan tapi pada kenyataanya lahan tersebut ternyata lahan kosong. Ada juga lahan yang sudah ditebang dan ditanami tapi pupuk yang diberikan pihak koperasi lambat sehingga banyak sawit yang mati," katanya.
Editor : Nasruddin
Artikel Terkait