Rahasia Kematian dalam Perspektif Islam: Harumnya Akhir yang Mulia
Sebuah tradisi Islam menggambarkan momen kematian sebagai perjalanan roh yang membawa harumnya akhir yang mulia. Dalam kitab Sahih Ibnu Hibban, Rasulullah Saw. menjelaskan bahwa ketika nyawa seorang mukmin akan dicabut, malaikat rahmat mendatangi dengan membawa kain sutra putih.
"Mukmin, keluarlah menuju nikmat Allah!" seru malaikat dengan lembut. Ruhnya pun menyebarkan aroma harum, seiring dengan bau minyak misk (kesturi). Malaikat berkumpul, saling menerima dan mencium bau yang terpancar. Setiap langit yang mereka lewati, malaikat yang menghuni langit tersebut bertanya tentang aroma harum yang datang dari bumi.
Perjalanan berlanjut ke arah roh-ruh kaum mukmin yang menyambutnya dengan sukacita luar biasa. Mereka bertanya tentang kehidupan dunia yang baru saja ditinggalkan. Beberapa roh mengusulkan agar ruh baru tersebut beristirahat karena pernah mengalami kesulitan.
Namun, saat diketahui bahwa dia telah meninggal, sebagian lain menyatakan bahwa kesulitannya telah hilang di dasar bumi. Ini adalah pemandangan penuh cinta dan kasih sayang di dunia akhirat.
Sebaliknya, bagi orang kafir, malaikat azab mendatangi dengan membawa karung. Seruan keras, "Keluarlah kamu menuju kepada murka Allah!" diikuti oleh keluarnya roh dengan bau bangkai yang sangat busuk. Perjalanan menuju pintu bumi sebagai akhir yang kelam.
Perjalanan ini, sebagaimana dijelaskan dalam hadits shahih, mengingatkan kita akan pentingnya beribadah dan berbuat kebajikan sebagai bekal di kehidupan setelah mati. Mari tingkatkan amal saleh dan keimanan untuk meraih akhir yang harum di sisi Allah.
Wallahu A'lam
Artikel ini telah tayang di www.inews.id dengan judul " Aktivitas Orang yang Sudah Meninggal Menurut Islam, Apa Saja yang Dialami? "
Editor : Nasruddin
Artikel Terkait